Maling Teriak Maling
Siang yang panas memeras keringat membuat tenggorokan terasa kering . Tanpa baju , cuma berkolor untuk mengurangi dehidrasi plus air es menambah segar tenggorokanku .
Cucian yang di jemur cepet kering nampaknya . Bisa buat mejeng entar malem mingguan . Pas waktu aku mau ambil jemuran , ekh ada orang asing yang aneh sedang ambil jemuran tetanggaku . Aku coba dekati orang tersebut dari belakang .
" Ekh mas ...mas Maling ya ?". Tanyaku mengagetkannya .
" Ekh iya ... Ekh iiya ... Ekh bukan " . Sangkalnya kaget .
" Mas sodaranya bu Jembret embret embret ya ?". Tanyaku lagi .
" Nah , bener sekali ". Jawabnya .
" Sodara yang dari mana mas ?". Aku mencoba memancing dengan pertanyaan lain .
" Ya sodara dari kampung ". Jawabnya bingung .
" Mas mas , mas ta teriaki maling aja ya mas ?". Tawaranku padanya .
" Lah kok gitu ?". Jawabnya .
" Lah mas ngarang juga sih , orang di sini ga ada yang namanya bu jembret embret embret . Mas ngaku aja , aneh kan ?". Jelasku padanya .
" Ya jangan di teriaki maling dong mas . Orang saya cuma ambil ga bilang sama yang punya ". Dia memohon .
" Trus maunya gimana nih ?". Aku .
" Gini aja mas . Kita bagi hasil aja mas . Lumayan lah buat di jual lagi . Masih baru semua nih . Saya ambil punya ibunya , mas ambil punya anaknya yang cewe . Modelnya bagus-bagus lagi mas . Apalagi nih dalemannya bordiran luar negeri . Di sini ga ada lho mas yang modal kayak gini ". Tawarnya padaku merayu .
Aku diam berfikir . Bener juga sih , aku lagi naksir sama anak gadisnya . Sudah lama juga aku berniat mau mencuri pakaian miliknya buat kenang-kenangan . Kalau membayangkan bisa jadi pacarnya saja rasanya luarrr binasa . Tiba-tiba ...
" Ekh mas ! Kok malah melamun ? Mau ga kita bagi hasil ?". Dia mengagetkanku .
" Ekh iya . Okelah kalo kayak kuwe . Jangan bilang siapa-siapa kan ? Ini rahasia kita berdua ?". Jawabku yang kaget .
" Oke !". Jawabnya mengacungkan jempol dan menganggukan kelapa ekh kepala .
" Mas yang mana dulu nih ? Aku mau yang itu . Itu punya anaknya yang cantik ". Aku .
" Ya udah mas milih dulu , mana yang punya anaknya kan mas yang lebih tau ". Jawabnya .
Proses pilih memilih pun berlangsung . Tapi aku bingung melihat maling itu malah membuka baju dan celananya . Dan ternyata dia memakaikan langsung baju dan jeroan yang warna-warni itu . Aku perhatikan terus dan terus sampai akhirnya aku ikutan melakukan hal yang sama dengannya .
Setelah semuanya berjalan lancar dan beres , aku berfikir kenapa kok aku ikutan melakukan hal seperti dia ? Padahal kan rumahku di sebelah , tinggal beberapa langkah sudah sampai . Hufh , bodohnya diriku ! .
Tapi ada untungnya juga sih . Karena pas pembantu rumah tersebut keluar dan memergoki aku berada disitu bersama maling itu aku punya alasan kalau dia yang maling semua pakaian yang sedang di jemur . Aku pun teriak " Maliiing !!! Maliiing !!!" . Dalam hati , aku pun maling kenapa teriak maling ? Khe khe khe .
" Mba itu malingnya . Kejar yok mbak ". Aku ajak pembantu rumah .
" Dasar bodoh . Kenapa harus ngajak ? Kejar dong !". Pembantu marah .
" Ekh iya . Khe khe khe ... Teriak maling ga nih ?". Aku .
" TERSERAH !". Jawab pembantu .
" Ga , Takut nanti orang-orang pada denger kalo ada maling gitu lho mba ". Aku sambil lari kecil mengikuti arah maling lari bersama mba pembantu rumah tetangga .
" Dzigh ! " aku pun pusing dan langsung jatuh terkapar . Tak tau lagi selanjutnya terjadi kejadian apa . Yang aku tau saat sadar , aku sudah berada di kantor polisi bersama maling itu .
" Maliiing ! Maliiing !". Teriakku .
" Ssst jangan berisik ! Sesama maling jangan teriak maling ". Pak polisi .
" Lho emang siapa yang maling ?". Pikirku .
" Pikir aja sendiri ?". Jawab maling yang aku tuduhkan .
" Akh bingung akh , aku mau pulang saja ". Jawabku .
" Ekh Ekh mas ga boleh kemana-mana . Mas harus nginep disini ". Pak polisi .
" Lho kok ???". Aku heran .
" Udah jangan pura-pura bego lagi mas , udah ketahuan juga . Mas bakal nemenin aku di sini ". Maling yang itu .
" BUSYET DAH !!!". Aku .
(ide.mbah/orgn)
0 komentar: